BATANG, Ratusan warga Desa Kemiri Timur, Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar tradisi keliling desa dengan diiringi seni musik tongprek. Kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa bersyukur atas diperbaikinya kondisi jalan desa menjadi baik, dari sebelumnya seperti sawah kalau hujan turun, kini bisa merasakan keadilan sosial yang sama dengan daerah perkotaan, Senin (18/07).
Tradisi keliling desa dengan seni lokal tong prek, baik tua muda dan anak-anak suka ria bersama-sama, karena jalan padukuhan Gagatan Desa Kemiri Timur Kecamatan Subah tersebut, sudah diperbaiki. Dari sebelumnya jalan berupa tanah makadam, kini menjadi rapi dan lebar setelah dibeton dari anggaran POKIR Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Batang, yang peduli dengan kondisi warganya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Desa Kemiri Timur, Muhidin, antusias warga sangat luar biasa, ditengah ketimpangan pembanguan tingkat padukuhan yang belum pernah dirasakan sebagian warganya. Berkat usaha dari anggota DPRD dari PDI Perjuangan M. Zaenudin, dari jalan berupa tanah campur batu kecil kini sudah dibeton, wujud kegembiraan warga disyukuri dengan tradisi mengelilingi desa khususnya jalan baru tersebut.
“Bentuk meluapkan rasa kegembiraan, warga dukuh gagatan merayakannya dengan menggelar seni tong prek atau musik dengan alat bambu sambil menari saat memainkannya, ”katanya.
Sementara itu, Muhammad Zaenudin anggota DPRD dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dapil Subah Pecalungan, mengungkapkan dengan memanfaatkan sumber bantuan dari pokok pikiran atau POKIR tersebut untuk diimplementasikan berupa pembangunan jalan sepanjang 170 meter X 2, 5 meter dan jembatan dengan anggaran Rp170 juta. Betonisasi jalan tingkat dukuh tersebut diperuntukkan untuk akses warga supaya lebih mudah dan meningkatkan roda perekonomian.
“Terkait adanya isu penyelewengan dana aspirasi, tidak memberi ruang untuk para pelaku dengan modus memotong anggaran pembangunan dengan dalih apapun, akan ditindak tegas manakala ada timnya yang terlibat, ”ujarnya.
Meski menjadi anggota DPRD penggantian antarwaktu (PAW) menggantikan almarhum Imam Teguh Raharjo, kedekatan dengan masyarakat sangat kelihatan saat turut serta dalam tradisi keliling desa ikut berbaur menyatu dengan masyarakat golongan bawah
Lutfi Adam